logo Kompas.id
›
Internasional›Para Pemimpin Dunia Tak Ingin ...
Iklan

Para Pemimpin Dunia Tak Ingin Demokrasi Menyerah pada Anarki Massa

Aksi penyerbuan Gedung Capitol dinilai memalukan AS dan dianggap tak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang dianut negara itu. Para pemimpin di dunia berhadap demokrasi AS akan bertahan dan menang.

Oleh
LUKI AULIA, MAHDI MUHAMMAD, BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iDMS8O-4l7vXTeHWUYAoJd9UuLI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F1c4d165c-7c65-43cf-b534-c83ba06b0fe1_jpg.jpg
AP / JOHN MINCHILLO

Para pendukung Presiden Donald Trump berkumpul dan menduduki Gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021), untuk menggagalkan sidang Kongres AS yang akan mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

WASHINGTON DC, KAMIS — Dunia terkejut, menyayangkan, sekaligus mengecam penyerbuan ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Gedung Capitol, Washington DC, saat Kongres AS hendak menyertifikasi kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden, Rabu (6/1/2021). Tindakan anarkistis itu memalukan AS dan dianggap tak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang dihidupi AS.

Peristiwa tersebut sekaligus juga menjadi bahan cibiran para pihak yang selama ini tidak suka dengan kecenderungan AS mendikte dan menghukum negara-negara yang dianggap tak sejalan dengan cita-cita demokrasi versi Washington. Pemandangan gas air mata dan muntahan peluru di dalam Capitol—gedung yang diakui dunia sebagai jantung gagasan demokrasi Amerika—mirip situasi di negara-negara yang dilanda kerusuhan massa untuk menumbangkan diktator, seperti terjadi pada Musim Semi Arab.

Editor:
samsulhadi
Bagikan