logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊNasib Brexit Terkatung-katung ...
Iklan

Nasib Brexit Terkatung-katung 4,5 Tahun (2)

Nasib hubungan Inggris dan Uni Eropa pasca-Brexit masih tidak jelas. Uni Eropa mendikte syarat yang berat dan Inggris meniinginkan kebebasan dan sekaligus kemudahan dalam semua hal.

Oleh
Simon Saragih
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9TsZDKG4_0Yvx2ES0g78OZgyEXk=/1024x1051/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FMON-1-e1589610939673.jpg
HANDINING

Simon Saragih, wartawan senior Kompas

Nasib Brexit terkatung-katung selama 4,5 tahun terakhir. Kegagalan finalisasi Brexit juga terjadi lagi sepanjang pembahasan pada 2020 ini. Hal tersebut menabuh kembali amuk dari para pentolan Brexit, julukan bagi Inggris keluar dari Uni Eropa (UE). Para pentolan ini menyudutkan dan menuduh UE sebagai pihak di balik kegagalan. Mereka juga mengatakan, UE tidak demokratis dan bertindak sepihak.

Seandainya perundingan Brexit berakhir dengan kesepakatan baik (soft Brexit), terbuka jalan mulus bagi Inggris untuk terlepas dari UE mulai 1 Januari 2021 secara de facto. Negosiasi sepanjang 2020 dan mencapai puncaknya pada Desember ini sebenarnya bertujuan menghindari ”hard Brexit”, ini sebutan bagi arti Inggris meninggalkan UE begitu saja. Dengan ”hard Brexit” otomatis berlaku skema WTO, Organisasi Perdagangan Dunia. Ini legal juga.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan