Pacuan Militer Sonder Tentara
Kemajuan teknologi telah mengubah strategi negara dalam memperkuat pertahanannya. Berkat teknologi robotik dan kecerdasan buatan, kekuatan militer negara kini bisa tak lagi sepenuhnya bergantung pada jumlah tentara.
Ilmuwan nuklir andalan Iran, Mohsen Fakhrizadeh, tewas ditembak dari jarak dekat dengan senapan mesin yang terpasang di sebuah mobil bak terbuka saat ia tengah berkendara menuju kantornya di dekat Teheran, 27 November lalu. Ia ditemani istrinya dan dikelilingi sejumlah pengawal. Anehnya, hanya Fakhrizadeh yang tewas. Seorang pengawal yang berusaha melindungi dirinya juga terkena tembakan. Istri Fakhrizadeh, yang duduk berjarak 25 sentimeter dari dirinya, tak terluka sedikit pun.
Di sekitar tempat kejadian tak tampak satu penembak pun. Wakil Komandan Garda Revolusioner Ali Fadavi kemudian melemparkan dugaan, senapan mesin itu dikendalikan satelit dengan kecerdasan buatan. Teheran menuding Israel dan kelompok oposisi sebagai pelaku. Dewan Keamanan Nasional Iran lalu mengumumkan, serangan itu dilakukan dari jarak jauh dengan ”metode khusus” dan ”peralatan elektronik”. Tembakan itu diarahkan hanya ke wajah Fakhrizadeh.