logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊSenasib (Tak) Sepenanggungan
Iklan

Senasib (Tak) Sepenanggungan

Dunia bersatu mengembangkan vaksin Covid-19. Akan tetapi, setelah vaksin ada, dunia tercerai berai. Negara kaya menumpuk kebutuhan vaksinnya, menyisakan negara miskin dan berkembang di ujung akhir antrean.

Oleh
ADHITYA RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HwGVytr9I0SrwEmI8baE6L4OOYk=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F6764bbbf-e928-47bf-b6b4-3c9c5457d119_jpg.jpg
DPA VIA AP/SVEN PFOERTNER

Para pekerja dari Badan Federal untuk Bantuan Teknis (THW) sedang menyiapkan pusat vaksinasi di aula olahraga sebuah sekolah di Eschwege, Jerman, Selasa (1/12/2020). Pemerintah Jerman yang telah memberi dana kepada perusahaan farmasi BioNTech sebesar 375 juta euro untuk mengembangkan vaksin telah bersiap untuk memulai program vaksinasi nasional.

Akhir tahun 2020 seperti menjadi awal yang baru bagi beberapa negara Barat dalam perang melawan pandemi Covid-19. Setelah kabar soal efikasi beberapa calon vaksin Covid-19 mengembuskan angin harapan, kini tidak lama lagi penduduk di negara-negara kaya akan menerima vaksin Covid-19.

Saat ini belum ada satu pun vaksin Covid-19 yang mendapat izin edar. Namun, Amerika Serikat diperkirakan menjadi negara yang pertama memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan