logo Kompas.id
InternasionalKeberadaan Tentara Asing dan...
Iklan

Keberadaan Tentara Asing dan Bayaran di Libya Dinilai Langgar Kedaulatan

Negara yang kaya minyak itu berkecamuk setelah penggulingan dan pembunuhan diktator Moammar Khadafy pada 2011. Libya saat ini terbagi dari timur ke barat di antara dua pemerintahan yang berkonflik.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zNPpxGxoJHrW6MAGIYmbFtUjWGc=/1024x511/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FLIBYA-RUSSIA-US-CONFLICT-POLITICS_89468116_1590828976.jpg
US AFRICOM / AFP

Sebuah gambar yang dirilis oleh AFRICOM AS, Komando Afrika AS di Afrika, 26 Mei 2020, memperlihatkan sebuah Mig-29 Rusia yang terbang di atas Libya. Rusia baru-baru ini mengirim jet tempur ke Libya untuk mendukung tentara bayaran Rusia yang bertempur untuk Jenderal Khalifa Haftar.

KAIRO, RABU — Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libya, Rabu (2/12/2020), mengungkapkan, saat ini setidaknya terdapat 20.000 tentara asing dan tentara bayaran di negara yang tengah dilanda perang itu. Kondisi itu dinilai PBB sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Libya sebagai sebuah negara.

Utusan Khusus PBB untuk Libya, Stephanie Williams, memperingatkan keberadaan tentara asing dan bayaran itu menjadi krisis serius di Libya. Persenjataan terus mengalir ke negara Afrika Utara itu sehingga dikhawatirkan konflik di Libya semakin tak berujung. ”(Keberadaan tentara asing dan bayaran) Itu adalah pelanggaran yang mengejutkan terhadap kedaulatan Libya, sebuah pelanggaran terang-terangan atas embargo senjata,” kata Williams dalam pertemuan daring bertajuk ”Forum Dialog Politik Libya”.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan