logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊTiga Utusan Uni Afrika Coba...
Iklan

Tiga Utusan Uni Afrika Coba Tengahi Konflik Tigray

Upaya tiga utusan Uni Afrika untuk meredakan konflik di Etiopia masih menemui jalan buntu. Perdana Menteri Abiy Ahmed bersikukuh melanjutkan serangan ke Mekele, basis milisi TPLF. Pengungsi Etiopia terus bertambah.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Av5mTpk8IvAh3URrg1lhF3HyVwc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fb686ad9e-f12c-4a48-a2fd-096b330461f0_jpg.jpg
AP/NARIMAN EL-MOFTY

Pengungsi dari Etiopia antre menunggu pembagian makan yang disediakan sukarelawan Sudan di kamp pengungsi Um Rakuba di Qadarif, Sudan, Senin (23/11/2020). Mereka ini melarikan diri dari negara mereka akibat konflik militer di wilayah Tigray.

ADDIS ABABA, JUMAT β€” Uni Afrika mengutus tiga orang berpengaruh di kawasan itu untuk mencoba mencari jalan tengah dan meredakan konflik yang terjadi di Etiopia. Tiga orang tersebut, yaitu mantan Presiden Mozambik Joaquim Chissano, mantan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, dan mantan Presiden Afrika Selatan Kgalema Motlanthe, diharapkan bisa mencegah terjadinya pertumpahan darah yang lebih luas di Etiopia setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed mengultimatum milisi persenjata, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), untuk menyerah tanpa syarat.

Ketiga utusan pemimpin Uni Afrika, Cyrill Ramaphosa, yang juga merupakan Presiden Afrika Selatan, telah berada di ibu kota Etiopia, Addis Ababa, sejak beberapa hari lalu. Dalam pertemuan dengan PM Abiy, Jumat (27/11/2020), mereka mengulangi usulan dari Uni Afrika agar ketegangan ini diakhiri dengan perundingan antara pemerintah dan TPLF. Namun, sejauh ini PM Abiy bergeming dengan keputusannya.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan