logo Kompas.id
InternasionalSendiri dalam Sepi di Itaewon
Iklan

Sendiri dalam Sepi di Itaewon

Serangan gelombang ketiga wabah Covid-19 menjadi dasar utama terbitnya kebijakan pembatasan baru di Korsel. Lonjakan wabah diupayakan dicegah dengan sekuat tenaga di kerumunan-kerumunan kecil warga.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iSOwCsNiCNAgx6bCLg3ftoufHhA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2FVirus-Outbreak-South-Korea-Daily-Life_93186845_1606266568.jpg
AP PHOTO/AHN YOUNG-JOON

Tanda untuk menjaga jarak sosial ditempelkan di kaki lima di depan restoran di Seoul, Korea Selatan, pada Selasa (24/11/2020).

SEOUL, SELASA — Pemerintah Korea Selatan kembali memberlakukan aturan menjaga jarak sosial di ibu kota Seoul mulai Selasa (24/11/2020). Presiden Moon Jae-in meminta maaf kepada warganya karena harus memperkuat langkah-langkah terkait menjaga jarak dan penerapan protokol kesehatan itu.  Ia mengatakan ”tidak ada jalan lain” yang dapat dilakukan. Semua demi memutus atau mengurangi rantai penularan dan mencegah kesulitan yang lebih besar bagi bangsa itu.

Perekonomian negara terbesar keempat—dari sisi besaran ekonominya—di Asia itu kembali tumbuh pada triwulan III-2020. Kondisi itu membalikkan kontraksi tertajamnya dalam lebih dari satu dekade sebelumnya. Kondisi itu dicapai setelah Pemerintah Korsel mendorong sejumlah langkah stimulus. Mitra-mitra dagang utama yang mengurangi aneka pembatasan terkait pandemi pun ikut mendongkrak ekonomi Korsel.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan