logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPemilih AS yang Sangat Dinamis
Iklan

Pemilih AS yang Sangat Dinamis

Publik AS sangat terpolarisasi antara kubu Republik dan Demokrat. Profesor (emeritus) Ilmu Politik di Ohio, William Liddle, menyebut kelebihan Trump menarik dukungan jutaan orang bak pemimpin agama baru atau kultus.

Oleh
B JOSIE SUSILO HARDIANTO & LUKI AULIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wPHY_mOsSYPJjhvR0Tmzm9TiHxU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2FUS-VOTE-ELECTION_92863356_1604515354.jpg
AFP/ALEX EDELMAN

Warga AS berunjuk rasa menuntut penghitungan suara pemilu AS yang jujur di dekat Stasiun Pusat di Washington DC, AS, Rabu (4/11/2020).

Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung sangat ketat. Meskipun sebelumnya, dalam sejumlah jajak pendapat, Presiden Donald Trump tertinggal hampir 10 persen dari penantangnya, Joe Biden, di masa-masa akhir pilpres, sang petahana mampu mengatasi ketertinggalan. Sejauh ini, Biden meraih 224 suara di dewan elektoral.

Sempat dicerca karena kebijakannya terkait penanganan pandemi Covid-19, isu migran, dan ras, Trump telah berhasil meraup 213 suara dewan elektoral. Isu pandemi membuat posisi Trump rawan dalam sejumlah jajak pendapat. Namun, fakta bahwa dalam pilpres Trump mampu memperpendek jarak dengan Biden menunjukkan begitu dinamisnya pemilik suara.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H, samsulhadi
Bagikan