logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊDinamika Kehidupan Monarki di ...
Iklan

Dinamika Kehidupan Monarki di Asia Tenggara

Sejumlah negara di Asia Tenggara memilih tetap mempertahankan monarki dalam sistem politik mereka. Adaptasi pada kebaruan memengaruhi kelangsungannya.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1His-gWg5uTb7UPNjLFOYIQyXtU=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fa0ea53e0-eebd-4041-b991-c618af6a22b0_jpg.jpg
AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA

Para siswa memberikan penghormatan di depan potret mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej untuk memperingati tahun ke-4 meninggalnya Raja Bhumibol di depan Istana Kerajaan Bangkok, Thailand, Selasa (13/10/2020).

BANGKOK, SABTU β€”  Sudah lama terjadi di Thailand bahwa setiap percakapan tentang monarki atau kerajaan membutuhkan tingkat kewaspadaan ekstra. Digambarkan media Bloomberg, seseorang harus hati-hati memperhatikan sekelilingnya, siapa yang bisa dipercaya dan siapa yang berpotensi tersinggung. Kata-kata harus dipilih dengan saksama.

Kata-kata sering kali harus dipilih dan diutarakan dengan bahasa berkode. Ini semata untuk membangun rasa percaya, bahkan sebelum memberikan kritik ringan terhadap institusi yang dilindungi oleh undang-undang dan dapat memenjarakan dengan hukuman penjara yang lama. Kelindan kehatian-hatian itu lekat dengan ketakutan.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan