logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊTuntutan Reformasi Politik di ...
Iklan

Tuntutan Reformasi Politik di Thailand Terus Disuarakan

Gerakan protes di Thailand ini menjadi kontroversial ketika mulai ada tuntutan mereformasi monarki.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_-SkdKoNdttpq-cnf_X2jFFFb-M=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F4df79ab5-af75-405e-91d3-79821a9d0e5d_jpg.jpg
AFP/MLADEN ANTONOV

Unjuk rasa anti-pemerintah di Bangkok, Thailand, memasuki hari kelima, Minggu (18/10/2020).  Mereka mengacungkan tangan dan memberikan salam tiga jari sebagai simbol perjuangan prodemokrasi: tidak ada militerisasi, mereformasi monarki, dan lengserkan PM Prayuth Chan-ocha.

BANGKOK, SENIN β€” Ribuan pengunjuk rasa prodemokrasi, mayoritas anak muda, Thailand kembali turun ke jalanan dan tidak hanya di Bangkok saja, tetapi meluas ke kota-kota lain. Aksi menuntut perubahan politik di Thailand sudah berlangsung selama lima hari berturut-turut sejak dimulai tiga bulan lalu.

Para pengunjuk rasa tidak memedulikan dekrit keadaan darurat yang diberlakukan pemerintah sejak pekan lalu, yang bermaksud mencegah unjuk rasa.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan