logo Kompas.id
InternasionalKondisi Bisnis di Hong Kong...
Iklan

Kondisi Bisnis di Hong Kong Makin Tidak Pasti

Pengumuman penutupan Motley Fool disampaikan oleh manajemen perusahaan itu dalam unggahan di lamannya pekan ini. Penerapan UU Keamanan Nasional disebut dalam alasan penutupan perwakilannya di Hong Kong.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WqScAE3ncvVN7U8Y4FNbE3RbO8A=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F000_1SU8RP_1591529828.jpg
YAN ZHAO/AFP

Demonstran memperlihatkan isyarat unjuk rasa ”lima tuntutan, tidak kurang” saat menghadiri peringatan Peristiwa Tiananment 1989 di Victoria Park, Hong Kong, 4 Juni 2020. Lima tuntutan itu, antara lain penyelidikan kekerasan oleh polisi, muncul dalam demonstrasi berbulan-bulan, tahun lalu.

HONG KONG, KAMIS — Kondisi bisnis di Hong Kong semakin diwarnai ketidakpastian, memaksa sejumlah perusahaan asing hengkang dari wilayah itu. Kasus terbaru, misalnya, situs berita investasi Motley Fool yang berpusat di Amerika Serikat akan menutup operasinya di Hong Kong karena prospek politik yang tidak pasti di Hong Kong.

Pengumuman penutupan Motley Fool disampaikan oleh manajemen perusahaan itu dalam unggahan di lamannya pekan ini. Hayes Chan, analis utama Motley Fool di Hong Kong, menyatakan langkah China menerapkan Undang-Undang Keamanan Nasional yang direspons AS dengan penerapan sanksi atas beberapa sosok kunci di Hong Kong adalah sumber ketidakpastian kondisi bisnis di wilayah itu di masa depan.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan