logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKemping demi Melarikan Diri...
Iklan

Kemping demi Melarikan Diri dari Covid-19

Pandemi Covid-19 telah memaksa orang bertahan di rumah. Meski disibukkan dengan pekerjaan, ujungnya mereka jenuh juga. Berkemah jadi penawarnya.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/b5i0LJMwcIBWYpzMokNoLU8QhWU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F8aa86cd4-c360-4b99-972f-26f23c76c19a_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat memiliki banyak destinasi wisata non pendakian. Salah satunya Savana Propok di Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur. Savana ini berada di ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut. Savana ini menjadi salah satu favorit wisatawan untuk berkemah atau kunjungan sehari.

Hampir satu tahun sudah warga dunia harus mendekam di rumah atau membatasi pergerakan dan interaksi sosialnya dengan orang lain. Berbagai negara memberlakukan kebijakan karantina dan pembatasan sosial demi mencegah penyebaran Covid-19. Alhasil, semua rencana berantakan termasuk rencana liburan yang mungkin sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Namun, seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 di sejumlah negara, kebijakan karantina atau pembatasan sosial mulai dilonggarkan. Begitu ada sedikit celah terbuka, warga berbondong-bondong keluar rumah dan mencari alternatif tempat berlibur yang aman, tidak ramai orang, dan berada di alam terbuka. Pilihannya: berkemah.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan