Normalisasi Arab-Israel untuk Siapa?
Pilihan kata dalam perjanjian normalisasi hubungan Israel, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menuai kritik dari banyak pihak. Implikasi akibat pilihan kata itu tak mudah bagi rakyat Palestina. Palestina makin terpinggirkan.
WASHINGTON, RABU — Dua negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab dan Bahrain, akhirnya menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (15/9/2020) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. Uni Emirat Arab dan Bahrain—dua negara tidak pernah berperang dengan Israel—mengikuti jejak dua negara arab lainnya, Mesir dan Jordania, yang lebih menormalisasi hubungan mereka dengan Israel.
Namun, ketidaksepakatan di antara negara Arab terjadi tidak hanya soal kebijakan yang ditempuh oleh Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA), tetapi juga soal pemilihan dan penggunaan kata-kata dalam perjanjian normalisasi yang ditandatangani keduanya.