logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊThailand Makin Keras pada...
Iklan

Thailand Makin Keras pada Pengunjuk Rasa, Pemimpin Mahasiswa Ditangkap

Satu per satu pemimpin unjuk rasa antipemerintah Thailand ditangkap polisi. Saat bersamaan, lahir gerakan pro-monarki. Banyak pihak khawatir, muncul lagi polarisasi politik yang diwarnai bentrokan jalanan di negara itu.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/trM3ZijdQ5p6pSxMzI-JzmhxLlM=/1024x695/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FTHAILAND-PROTESTS_91569314_1598960919.jpg
REUTERS/SOE ZEYA TUN

Seorang mahasiswa pro-demokrasi berunjuk rasa dengan memperlihatkan salam tiga jari dalam demonstrasi maraton sejak pukul 08.00 hingga 20.00 di dekat Monumen Demokrasi, Bangkok, Thailand, Senin (21/8/2020).

BANGKOK, SELASA β€” Polisi Thailand, Selasa (1/9/2020), menahan Jutatip Sirikhan (21), mahasiswi yang memimpin gerakan mahasiswa dalam unjuk rasa antipemerintah. Jutatip dituduh melanggar aturan keamanan dalam negeri dan aturan pembatasan kegiatan di tengah pandemi Covid-19 yang melarang pengumpulan massa dalam jumlah besar.

Kabar penangkapan Jutatip, Presiden Persatuan Mahasiswa Thailand, diketahui berdasarkan unggahan video yang direkam sendiri oleh Jutatip dan disebarluaskan melalui laman Facebook miliknya. Ia ditangkap oleh seorang petugas kepolisian berpakaian preman ketika ia naik taksi dalam perjalanan menuju sebuah kampus di Bangkok.

Editor:
samsulhadi
Bagikan