logo Kompas.id
›
Internasional›Kekerasan di Kongo, Milisi...
Iklan

Kekerasan di Kongo, Milisi Bunuh Warga Hampir Tiap Hari

Militer Kongo melaporkan, sekelompok militan membunuh 16 orang saat menyerang satu desa terpencil di Kongo timur. PBB juga berulang kali telah memperingatkan, kekerasan etnis di Kongo adalah kejahatan perang.

Oleh
pascal s bin saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AcJOOXrJknOhoePZOEoAVIbFehw=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FBELGIUM-DRCONGO-INDEPENDANCE-ANNIVERSARY_90138823_1597139344.jpg
STEPHANIE LECOCQ/POOL/AFP

Seorang pria berdiri di depan bendera nasional RD Kongo sambil mengenakan masker untuk melindungi wajah dari virus korona baru. Foto diambil pada 30 Juni 2020 di Distrik Matonge, Kongo.

KINSHASA, SELASA — Kekerasan bersenjata di Republik Demokratik Kongo di Afrika Tengah yang menyasar warga sipil berulang setiap pekan, bahkan nyaris setiap hari. Senin (10/8/2020) waktu setempat, 16 orang tewas akibat kekerasan. Menurut pihak militer, mereka menjadi korban serangan kelompok militan di sebuah desa terpencil di wilayah timur negara itu.

Sejak awal 2020, pembunuhan yang, antara lain, dipicu oleh konflik etnis itu telah menyebabkan setidaknya 1.300 orang tewas dan memaksa 400.000 orang lainnya mengungsi. Berulangnya kasus kekerasan yang menyebabkan korban jiwa—terbanyak dari kalangan sipil—menandai ketidakberdayaan aparat negara tersebut.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan