catatan awal pekan
Sri Lanka dalam Genggaman Keluarga Rajapaksa
Penumpukan kekuasaan pada satu keluarga selalu memiliki beberapa potensi negatif. Misalnya, ada kecenderungan membentuk pemerintahan yang terkesan demokratis, tetapi kenyataannya merupakan kerajaan bayangan.

Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa (kiri) dan adik kandungnya, Presiden Gotabaya Rajapaksa, menjelang pengambilan sumpah Mahinda di kuil Buddha Kelaniya di Kolombo, Sri Lanka, 9 Agustus 2020. Sri Lanka kini dalam genggaman kekuasaan keluarga Rajapaksa setelah hasil pemilu parlemen juga dimenangi oleh partai pimpinan Mahina, Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP).
Sri Lanka, negara dengan bentuk pemerintahan republik dan sistem politik sosialis demokratis, telah mengumumkan hasil pemilu legislatifnya, Jumat (7/8/2020). Partai Sri Lanka Podujana Peramuna atau SLPP pimpinan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa (74) meraih 145 dari 225 kursi parlemen. Mahinda kembali dilantik menjadi PM, Minggu (9/8/2020), di sebuah kuil Buddha di pinggiran Kolombo.
Pelantikan kali ini, seperti ditulis The Straits Times, adalah yang keempat bagi Mahinda. Karier politik tingkat tinggi ini pertama kali dimulai Mahinda ketika ia menjadi PM pada 2004. Pada pemilu 2005, ia dipilih menjadi presiden dan kembali terpilih untuk periode kedua sampai 2015.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Dalam Genggaman Keluarga Rajapaksa".
Baca Epaper Kompas