KRISIS YAMAN
STC Rujuk dengan Pemerintahan Hadi
Arab Saudi mengatakan telah mengusulkan rencana untuk mempercepat implementasi Perjanjian Riyadh. Salah satu isinya, perdana menteri Yaman akan membentuk pemerintahan baru dalam waktu 30 hari yang akan mengakomodasi STC.

Petempur yang setia pada separatis Dewan Transisi Selatan Yaman (STC) beristirahat di setelah bertempur dengan pasukan pemerintah yang didukung Arab Saudi untuk menguasai Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan selatan, di daerah Sheikh Salim, 23 Mei 2020.
SANA’A, RABU – Kelompok separatis di Yaman selatan, Dewan Transisi Selatan (STC), Rabu (29/7/2020), menyatakan meninggalkan pemerintahan sendiri, yang mereka bentuk pada April lalu. Mereka siap menerapkan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan pemerintahan Presiden Yaman Abdurrabbuh Mansour Hadi di bawah mediasi Arab Saudi.
Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara STC, Nizar Haitham, dalam unggahan di Twitter. Dia mengatakan, pengumuman itu datang setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menekan STC agar membatalkan keputusan memisahkan diri dari pemerintah Yaman di bawah Hadi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "STC Rujuk dengan Kubu Hadi".
Baca Epaper Kompas