Ketegangan AS-China Dikhawatirkan Jadi Perang Dingin 2.0
Ketegangan Amerika Serikat dan China menjadi perhatian negara-negara di dunia. Muncul kekhawatiran ketegangan itu terus terjadi sehingga mengganggu upaya-upaya global dalam memulihkan perekonomian global.
Seorang pekerja (kiri) tengah berusaha melepas plakat Konsulat Amerika Serikat di depan polisi yang berjaga-jaga di depan Konsulat Amerika Serikat di Chengdu, Sichuan, China, pada Minggu (26/7/2020).
BEIJING, SELASA — Ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China menjadi perhatian negara-negara di dunia. Muncul kekhawatiran ketegangan itu terus terjadi sehingga menganggu upaya-upaya global dalam memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 yang belum jelas ujungnya. Seorang pejabat Jerman bahkan memperingatkan kemungkinan hubungan Washington-Beijing menjadi Perang Dingin 2.0.
Perdagangan global sudah tertekan selama sekurangnya dua tahun terakhir akibat perang dagang AS-China. Alih-alih mereda, perang dagang itu justru menjalar ke polemik-polemik lain. Sebut saja dinamika terkait status dan aksi massa di Hong Kong; warga Muslim di Uighur, China; hingga tuduhan mata-mata dan kontrol atas kawasan Laut China Selatan. Dinamika terbaru terlihat dengan aksi penutupan konsulat jenderal kedua negara.