logo Kompas.id
›
Internasional›Semangat Perlawanan di...
Iklan

Semangat Perlawanan di Thailand Belum Padam, PM Prayuth Dituntut Mundur

Banyak pengkritik pemerintah Thailand menilai, pemerintahan Prayuth saat ini menyalahgunakan prinsip-prinsip demokrasi sesuai keinginan mereka sendiri dan untuk membungkam suara rakyat.

Oleh
Luki Aulia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dAjunzWc2n6C0sSDJqDuFQPaP4E=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FTHAILAND-PROTESTS_90628200_1595559954.jpg
REUTERS/JORGE SILVA

Para pengunjuk rasa menyalakan telepon seluler mereka dalam demonstrasi menuntut mundurnya Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha di bawah jalan layang di Pathum Thani, pinggiran kota Bangkok, Thailand, Kamis (23/7/2020).

BANGKOK, JUMAT â€” Untuk menjaga api semangat perlawanan terhadap pemerintah, para aktivis pro-demokrasi di Thailand berunjuk rasa di luar kantor Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan pangkalan militer di Bangkok. Beberapa aksi unjuk rasa terjadi di Bangkok dan kota-kota lain untuk menjaga momentum demonstrasi anti-pemerintah. Unjuk rasa lanjutan direncanakan akan kembali digelar, Sabtu besok.

Demonstrasi tersebut diperkirakan akan sebesar unjuk rasa yang berlangsung pekan lalu di Bangkok dengan diikuti sekitar 2.000 aktivis. Berbagai media di Thailand menyebutkan, kepolisian tengah mempertimbangkan akan menuntut penyelenggara aksi protes, Sabtu lalu, dengan kasus pelanggaran status darurat.

Editor:
samsulhadi
Bagikan