logo Kompas.id
InternasionalWarga Filipina Takut Kekerasan...
Iklan

Warga Filipina Takut Kekerasan Polisi Berulang dalam Penanganan Korona

Senator oposisi dan kelompok pegiat hak asasi manusia menyebut kampanye penanganan pandemi Covid-19 di Filipina meniru gaya kampanye perang melawan narkoba yang menelan ribuan orang korban tewas.

Oleh
ADHITYA RAMADHAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Asc_ULKxhVScjmZRBuWXMHlps-M=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F000_1V97LZ_1594999296.jpg
AFP/TED ALJIBE

Seorang anggota satuan khusus polisi bersenjata lengkap berbicara dengan warga di salah satu ruas jalan di Navotas, pinggiran Manila, Filipina, Kamis (16/7/2020).

MANILA, JUMAT — Mayoritas warga di kawasan Navotas, Filipina, yang terdampak hebat oleh pandemi, takut terhadap perlakuan kasar polisi. Ketakutan itu muncul setelah Pemerintah Filipina mengizinkan polisi mendatangi rumah-rumah pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala dan membawa mereka ke pusat isolasi.

Sejumlah warga menyebut rencana pemerintah tersebut dengan sebutan ”Tokhang 2”. Mereka menilai rencana itu sebagai kelanjutan dari kampanye antinarkotika yang dipimpin polisi, dan identik dengan ribuan kasus pembunuhan.

Editor:
samsulhadi
Bagikan