logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊDuga Ada Kerja Paksa, AS...
Iklan

Duga Ada Kerja Paksa, AS Hentikan Impor Sarung Tangan Lateks Malaysia

Pemerintah AS menghentikan impor sarung tangan lateks dari perusahaan Top Glove, Malaysia, setelah mendapatkan bukti adanya kerja paksa dalam produksi mereka. Ini adalah kejadian kedua kalinya pada 2020.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fM-XwOc58FRQcGKlFmH21z_NROE=/1024x706/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FTOP-GLOVE-USA_90476513_1594970644.jpg
REUTERS/BAZUKI MUHAMMAD/FILE PHOTO/FILE PHOTO

Foto yang diambil pada 25 Juni 2009 ini memperlihatkan seorang pekerja tengah menguji selembar sarung tangan lateks produksi Top Glove di pabrik mereka di luar Kuala Lumpur, Malaysia. Top Glove adalah produsen sarung tangan medis terbesar di dunia.

KUALA LUMPUR, JUMAT  β€” Pemerintah Amerika Serikat menghentikan untuk sementara waktu impor sarung tangan lateks asal Malaysia hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Top Glove, perusahaan sarung tangan lateks asal Malaysia, diduga melakukan sistem kerja paksa terhadap para pekerja migrannya untuk memenuhi kebutuhan dunia di tengah pandemi Covid-19.

Kebijakan serupa pernah diterapkan Amerika Serikat terhadap perusahaan sarung tangan lateks Malaysia lainnya, WRP. Namun, kebijakan itu telah dicabut pada Maret lalu setelah ada perbaikan dalam iklim kerja oleh perusahaan.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan