logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPetambang Batu Giok Tidak...
Iklan

Petambang Batu Giok Tidak Terdata, Jumlah Korban Pun Simpang Siur

Jumlah korban kecelakaan tambang batu giok di Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, diperkirakan lebih dari 200 orang. Pemerintah didesak memperbaiki aturan industri pertambangan ini.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mb_zK7VXQwI324MD1GCUtDEFaFU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FMYANMAR-MINING-ACCIDENT-ECONOMY_90181418_1593705604.jpg
AFP/ZAW MOE HTET

Anggota militer Myanmar mengangkat jenazah petambang yang menjadi korban longsor di kawasan pertambangan batu giok di Hpakant, Kachin, Myanmar, Kamis (2/7/2020). Korban tewas dalam kecelakaan tambang terburuk di Myanmar ini diperkirakan lebih dari 200 jiwa.

YANGON, JUMAT β€” Pekerja tambang yang berada di kawasan tambang batu giok di Hpakant, Myanmar utara, sebagian besar adalah pekerja lepas yang tidak terdata. Pemerintah Myanmar dinilai gagap karena tak melarang praktik pertambangan yang cenderung lalai dan tidak bertanggung jawab.

Otoritas pertambangan di Negara Bagian Kachin, tempat lokasi tambang tersebut berada, tidak memiliki data para pekerja di lokasi ini. Sebagian besar petambang adalah pendatang dari luar wilayah Kachin untuk mencari peruntungan di lubang-lubang tambang yang merupakan pusat industri batu giok terbesar dan paling menguntungkan di dunia.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan