Anak Perempuan Terancam ”Menghilang”
Kajian Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menemukan hak-hak perempuan dan anak belum dihargai. Ancaman dan tekanan kepada perempuan dan anak tetap tinggi.
NEW YORK, SELASA — Kondisi saat ini dan masa depan anak perempuan di seluruh dunia semakin mengkhawatirkan. Bahkan, dunia pada hari ini ”kehilangan” sedikitnya 140 juta perempuan hanya karena orang lebih menyukai atau lebih memilih memiliki anak laki-laki ketimbang anak perempuan. Tak hanya itu. Anak dan remaja perempuan juga banyak yang hidupnya terabaikan sehingga memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Dana Penduduk PBB atau UN Population Fund, dahulu dikenal sebagai UNFPA, memaparkan temuan itu dalam laporan tahunan yang dipublikasikan, Selasa (30/6/2020). Laporan itu juga menemukan 1 dari 5 perkawinan yang berlangsung pada hari ini adalah perkawinan anak perempuan di bawah umur. Sekitar 4,1 juta anak perempuan berisiko disunat, praktik yang selama ini berulang kali dikecam oleh PBB.