logo Kompas.id
InternasionalWabah Ebola di Republik...
Iklan

Wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo Berakhir

Setelah tertunda akibat kasus baru, kini kasus Ebola di wilayah timur Republik Demokratik Kongo dinyatakan berakhir. Ini berita baik yang menyodorkan optimisme di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

Oleh
ADHITYA RAMADHAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AUshux6oyeoOiVQ0xf1tZzIth9M=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FTOPSHOT-DRCONGO-HEALTH-EBOLA_82636268_1568220750.jpg
AFP/ALEXIS HUGUET

Anggota Federasi Internasional Palang Merah dan Palang Merah Kongo menyambangi warga dari rumah ke rumah di kawasan permukiman Beni, wilayah barat Laut Republik Demokratik Kongo, untuk mendengarkan suara warga tentang Ebola, 31 Agustus 2019.

KINSHASA, JUMAT — Wabah Ebola terbesar kedua dalam sejarah yang terjadi di wilayah timur Republik Demokratik Kongo kini secara resmi dinyatakan berakhir setelah hampir dua tahun menyebabkan lebih dari 2.200 orang meninggal, Kamis (25/6/2020). Selain berkat efektivitas vaksin dan pengobatan yang meningkatkan angka kesintasan, berakhirnya wabah ini merupakan buah perjuangan tenaga kesehatan dan kader di tingkat masyarakat yang bekerja keras menembus akses ke wilayah timur negeri itu yang sedang bergolak.

Pengumuman mengenai berakhirnya wabah Ebola tersebut semula akan dilakukan pada April 2020. Namun, tiga hari menjelang pengumuman muncul kasus baru sehingga berdasarkan protokol, deklarasi bebas Ebola harus menunggu 42 hari tanpa adanya kasus. ”Dibandingkan dengan wabah sebelumnya, wabah kali ini adalah yang terlama, paling kompleks, dan paling mematikan,” kata Menteri Kesehatan Republik Demokratik Kongo Eteni Longondo kepada wartawan.

Editor:
samsulhadi
Bagikan