logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊWabah Korona Dorong Perempuan ...
Iklan

Wabah Korona Dorong Perempuan Kembali ke Titik Nol

Kebijakan karantina untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19 menggoyang sektor jasa yang selama ini banyak diisi oleh tenaga kerja perempuan. Ini berbeda dari krisis keuangan 2008 yang lebih berat memukul laki-laki.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vy5sJBUchANjhquOgtx3iZ9lUms=/1024x709/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FVirus-Outbreak-India_89872641_1592794779.jpg
AP PHOTO/AIJAZ RAHI

Perempuan pekerja yang sehari-hari bekerja di sektor domestik berunjuk rasa menuntut jaminan sosial dari Pemerintah Bengaluru, India, Senin (15/6/2020). Sejak pandemi Covid-19 merebak, banyak dari mereka kehilangan pekerjaan.

Banyaknya industri jasa yang terpaksa tutup, seperti bar, gedung pertemuan, salon tata rambut, hotel, pub, dan restoran, membuat posisi perempuan menjadi cenderung lebih rentan dipecat atau berhenti dari pekerjaan. Jenis-jenis pekerjaan sektor jasa itu terdampak wabah korona karena mengedepankan interaksi langsung antarindividu yang justru kini sedang dihindari.

Belum lagi dengan kebijakan menutup sekolah agar anak-anak tak tertular virus. Bagi perempuan, situasi ini lebih tidak menguntungkan karena perempuan lebih sering mengajari atau setidaknya mendampingi anak belajar. Hal ini juga berlaku bagi perempuan yang harus tetap bekerja dari rumah. Jadi, mereka tetap harus bekerja dan tetap harus menangani kegiatan belajar anak pada waktu yang bersamaan.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H, samsulhadi
Bagikan