logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKabut Masa Depan Bisnis di...
Iklan

Kabut Masa Depan Bisnis di Hong Kong

Persepsi Hong Kong berkonvergensi ke China dapat menyebabkan penerapan skor risiko atas wilayah itu lebih tinggi. Kebijakan-kebijakan Washington pun menjadi bagian dari pengambilan pilihan bisnis atas Hong Kong.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S_d95HUcD_JdnVzRiJGeRqLXrG0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FHong-Kong-Financial-Markets_89235095_1589431837.jpg
AP/VINCENT YU

Seorang pria yang memakai masker berjalan melewati papan elektronik sebuah bank yang menunjukkan indeks saham Hong Kong di Bursa Efek Hong Kong, Kamis (14/6/2020).

Pada Kamis (18/6/2020), tersaji pemandangan menarik, perusahaan raksasa e-dagang China, JD.com, resmi melantai di bursa saham Hong Kong setelah berhasil meraih dana hingga 4 miliar dollar AS lewat penawaran saham perdananya.

Perusahaan teknologi lain asal China, NetEase, juga melantai di bursa saham Hong Kong awal bulan ini. Harga sahamnya melesat hingga 6 persen di awal-awal perdagangan. Manajemen NetEase meraih dana penawaran saham perdana (IPO) hingga 2,7 miliar dollar AS.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan