logo Kompas.id
›
Internasional›Lemahnya Permintaan Pasar...
Iklan

Lemahnya Permintaan Pasar Masih Bebani Jepang dan China

Ekonomi Jepang tertekan karena konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China, mitra dagangnya yang paling penting. Pandemi Covid-19 menjadi serangan terbaru yang mengentak.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fM0p6noVurz_izid8oQk9uVhcjo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FHEALTH-CORONAVIRUSAIRLINES-AIRPORTS_89364880_1591258096.jpg
REUTERS / ALY SONG

Calon penumpang tampak di Bandara Internasional Hongqiao di Shanghai, China, 21 Mei 2020. Ekonomi negara itu terpengaruh pandemi yang menekan permintaan baik di dalam maupun luar negeri.

TOKYO, SENIN — Pandemi Covid-19 memberi pukulan makin telak pada dua raksasa ekonomi Asia, yaitu China dan Jepang. Pada triwulan pertama tahun 2020, lemahnya permintaan pasar di dalam dan luar negeri akibat pandemi membuat Jepang masih berkutat dengan resesi meskipun tidak separah yang diproyeksikan. Situasi serupa juga menghantam China dan membuat catatan ekspor-impor negara itu pada Mei turun. Pada April, China sempat mencatat tren positif pada kinerja ekspor dan impor.

Terkait Jepang, dilihat secara tahunan, kinerja ekonomi negara itu pada triwulan I-2020 menyusut 2,2 persen. Namun, penyusutan itu–sebagaiman pernyataan yang dirilis, Senin (8/6/2020), di Tokyo–lebih baik dari prakiraan semula, yaitu pertumbuhan negatif sebesar 3,4 persen. Salah satu faktor penahannya adalah permintaan sektor swasta yang tetap positif.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan