logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPenolakan Langka atas...
Iklan

Penolakan Langka atas Megaproyek Kota Masa Depan Arab Saudi

Banyak anggota suku Bedouin, sebuah suku lain di Saudi, ditahan karena menyebarkan slogan-slogan antipemindahan. Menurut sejumlah aktivis, mereka pun menolak menandatangani dokumen relokasi.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_0K2eaj3FXm7lh3MaXqVEpl-L7k=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FHEALTH-CORONAVIRUSSAUDI_88613443_1586421013.jpg
REUTERS/AHMED YOSRI

Pemandangan jalan-jalan yang kosong selama kebijakan penutupan wilayah diberlakukan di Riyadh, Arab Saudi, 7 April 2020. Kebijakan penutupan wilayah ini diambil pihak kerajaan sebagai respons atas wabah Covid-19.

RIYADH, JUMAT β€” Penolakan dari sebuah suku di Arab Saudi mewarnai rencana pembangunan megaproyek kota masa depan di Saudi. Hal yang jarang terjadi itu dinilai dapat menimbulkan masalah baru bagi obsesi putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman atau MBS, di tengah tantangan menghadapi rendahnya harga minyak mentah.

Megaproyek kota masa depan Saudi adalah megaproyek NEOM yang nilainya ditargetkan mencapai 500 miliar dollar AS. Digadang-gadang, nantinya, kota itu akan memiliki layanan futuristik, seperti taksi terbang hingga pelayan robot. Namun, sejumlah analis ekonomi telah lama mempertanyakan kelayakan proyek itu, terutama di era minyak murah.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan