logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บPerdamaian Afghanistan...
Iklan

Perdamaian Afghanistan Berisiko Runtuh

Pasca-penandatanganan kesepakatan damai, kekerasan bersenjata yang menewaskan warga sipil terus meningkat. Analis khawatir penandatanganan kesepakatan damai akan sia-sia.

Oleh
Mahdi Muhammad
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G_h6OYUMaVXcHhBV8HmDfVrD0l0=/1024x759/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FAFGHANISTAN-ATTACKS_88983271_1588220855.jpg
REUTERS / OMAR SOBHAN

Seorang pria Afghanistan melepas pecahan kaca setelah ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Rabu (29/4/2020).

KABUL, RABU โ€“ Dua bulan setelah Pemerintah Amerika Serikat dan kelompok Taliban menandatangani kesepakatan damai, semua pihak berharap perdamaian yang seutuhnya bisa dengan mudah tercapai tanpa ada kekerasan lanjutan. Namun, harapan itu musnah. Kekerasan melonjak tak terkendali dan para ahli meyakini proses perdamaian yang rapuh berisiko runtuh.

Setiap hari, pasukan keamanan Afghanistan dan pejuang Taliban dilaporkan tewas seiring peningkatan operasi di kedua belah pihak. Warga sipil, yang sudah lama mendambakan perdamaian di โ€Negeri Para Mullahโ€ itu pun, tak urung menjadi korban keganasan perang yang berkelanjutan meski kesepakatan damai sudah ditandatangani.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan