Sakit dan Telantar, Nasib Pekerja Migran di Teluk Saat Pandemi
Bagi negara-negara Teluk, pandemi Covid-19 memberikan pukulan ganda sekaligus telak, yaitu penyebaran Covid-19 dan anjloknya harga minyak. Kondisi itu menekan para pekerja migran di kawasan tersebut.
Bukan rahasia jika negara-negara di kawasan Teluk Persia yang kaya minyak bergantung kepada tenaga kerja murah asing, mayoritas berasal dari India, Pakistan, Nepal, dan Sri Lanka. Banyak dari mereka tinggal di kamp-kamp kumuh, jauh dari gedung pencakar langit dan mal yang mencolok di negara itu. Saat ini, kala pandemi Covid-19 terjadi, nasib mereka mengenaskan.
Ketika penghuni asrama tempatnya tinggal—sembilan orang di luar dirinya—dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, Nurudhin (27) harus pindah ke sebuah kamp karantina kecil di sudut kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Juru gambar asal India itu sebelumnya sempat dirawat di sebuah rumah sakit. ”Tidak ada apa pun di kamar saya kecuali tempat tidur kecil. Saya harus berbagi kamar mandi dengan 20 hingga 30 orang,” katanya. ”Tidak ada Wi-Fi. Bahkan, televisi pun tidak. Situasi di kamar saya bahkan lebih buruk.”