logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBersatu Lawan Korona
Iklan

Bersatu Lawan Korona

Situasi saat ini adalah momentum kosmopolitan di mana risiko sangat ekstrem sehingga keadaan normal dan darurat saling bertumpuk. Dalam situasi seperti itu, dibutuhkan kerja sama lintas negara.

Oleh
Kris mada
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hlVffO3eqwUQ5Zq7AN_FKuGZnIE=/1024x699/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fwuhan-covid2_1587223903.jpeg
AP PHOTO/RAFIQ MAQBOOL

Spesimen uji Covid-19 di Mumbai, India, Kamis (16/4/2020). India salah satu negara yang menerapkan isolasi dengan sanksi keras untuk mengendalikan laju infeksi Covid-19.

Sebagai individu, virus korona baru alias SARS-CoV-2 lemah dan bisa mati dalam hitungan detik selepas terkena bilasan sabun. Walakin, makhluk berukuran nanometer itu terbukti bisa menginfeksi lebih dari 2 juta orang dan menewaskan hampir 160.000 jiwa. Sebab, virus korona baru tidak pernah menyerang sendirian.

Pada setiap orang yang terinfeksi, ada miliaran virus korona baru yang bekerja sama satu sama lain untuk menyerang kekebalan tubuh. Tidak ada perdebatan, apalagi saling menyalahkan di antara virus-virus tersebut. Karena itu, upaya manusia memerangi mereka juga mutlak membutuhkan kerja sama. Hal itu sudah ditunjukkan Taiwan, yang sukses menekan laju infeksi dan kematian akibat Covid-19. Hingga Minggu (19/4/2020), Taiwan hanya mencatat 398 infeksi dan 9 kematian akibat Covid-19. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang mencatat 710.272 infeksi dan 37.175 kematian atau Italia dengan 172.434 infeksi dan 22.745 kematian.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan