Uni Eropa
Persediaan Obat-obatan Makin Menipis
Rumah sakit di sejumlah negara Eropa melaporkan menipisnya persediaan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala Covid-19. Uni Eropa mendesak industri farmasi untuk menambah volume produksinya.

Anggota staf medis merawat seorang pasien yang terinfeksi Covid-19 di rumah sakit ASST Paus Giovanni XXIII di Bergamo, pada 3 April 2020.
BRUSSELS, SELASA — Rumah sakit di sejumlah wilayah di Eropa mulai melaporkan kekurangan persediaan obat-obatan, khususnya yang digunakan untuk mengatasi gejala yang timbul akibat penyakit Covid-19. Perusahaan farmasi yang ada di wilayah Eropa diminta untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Badan Obat-obatan Eropa atau European Medicine Agency (EMA), dalam keterangan di laman resmi mereka, mengatakan, lembaga tersebut kini tengah mengawasi secara ketat ketersediaan obat-obatan di seluruh wilayah Eropa, khususnya yang digunakan untuk membantu mengobati pasien yang positif terpapar Covid-19. Beberapa obat-obatan yang dilaporkan semakin menipis persediaannya oleh sejumlah rumah sakit dan otoritas kesehatan di negara anggota UE di antaranya obat anestesi, antibiotik dan obat pelemas otot serta obat-obatan lain yang digunakan untuk pasien positif Covid-19.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Stok Obat-obatan Mulai Menipis".
Baca Epaper Kompas