logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊDilema Karantina Memaksa...
Iklan

Dilema Karantina Memaksa Negara-negara Menerapkan Pola Berbeda

Kebijakan karantina wilayah guna mengatasi wabah Covid-19 seperti buah simalakama. Sejumlah negara memiliki pelaksanaan yang beraneka dalam menerapkan kebijakan itu.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RawsZNnOHVYZEKtl4NWoo8-IQyo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FINDIA-HEALTH-VIRUS_88441986_1585409074.jpg
Kompas

Buruh harian dan gelandangan antre untuk mendapatkan makanan gratis karena sejak diberlakukan kebijakan karantina selama 21 hari mereka kehilangan pekerjaan dan kelaparan.

NEW DELHI, SENIN β€” Kebijakan karantina seluruh wilayah untuk menekan laju penyebaran Covid-19 menimbulkan kontroversi di sejumlah negara. Ada negara yang memberlakukan karantina total seluruh wilayah atau lockdown. Ada pula yang memilih karantina wilayah terbatas. Ada juga negara yang menetapkan karantina seluruh wilayah, tetapi tak akan memperpanjangnya setelah melihat dampak yang ditimbulkan.

India, misalnya, berencana tidak akan memperpanjang kebijakan karantina selama 21 hari. Alasannya, jutaan warga kehilangan pekerjaan dan kelaparan. Sekretaris Kabinet India Rajiv Gauba, Senin (30/3/ 2020), menyatakan, Pemerintah India hanya akan mengarantina tiga pekan bagi warganya.

Editor:
samsulhadi
Bagikan