logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊRaja Belanda Meminta Maaf atas...
Iklan

Raja Belanda Meminta Maaf atas Kekerasan Setelah Proklamasi Indonesia

Raja Belanda Willem-Alexander menyampaikan permintaan maaf atas kekerasan yang dilakukan Belanda setelah Proklamasi 17 Agustus 1945. Raja Belanda juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Menteng Pulo.

Oleh
Nina Susilo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zAleZ5YSC5tE1wkwpX2LJ1VcxEA=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F5642968a-bd2b-412d-8ee0-b3d0cb3ae481_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Raja Belanda Willem-Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Raja Willem dan Ratu Maxima menurut rencana akan berada di Indonesia hingga Jumat, 13 Maret.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima tak hanya menyiapkan kerja sama lebih kuat antara Indonesia dan Belanda. Namun, Raja Belanda juga mengakui dan menyampaikan penyesalan sekaligus permintaan maaf atas kekerasan yang terjadi tak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.

Pemerintah Belanda secara politis dan moral mengakui Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 pada tahun 2005 melalui menteri luar negerinya saat itu, Bernard Bot. Bot juga tercatat sebagai pejabat tinggi Belanda pertama yang hadir dalam perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta. Sebelumnya, Belanda mengakui penyerahan kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Editor:
Antony Lee
Bagikan