logo Kompas.id
›
Internasional›Modernisasi Senjata Nuklir,...
Iklan

Modernisasi Senjata Nuklir, Pil Pahit bagi AS

Menteri Pertahanan AS Mark Esper menegaskan dukungan pada rencana memodernisasi alutsista nuklir AS. Washington ingin tetap mampu mengimbangi Rusia dan mengungguli China. Hal itu penting untuk mencegah perang.

Oleh
B Josie Susilo Hardianto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wMTcZuVLpMulxg00Uk4qV6dGdOI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FUS-Nuclear-Weapons_87440310_1582186751.jpg
AP / JACQUELYN MARTIN, FILE

Foto yang diambil pada 8 Januari 2020 ini memperlihatan Menteri Pertahanan AS Mark Esper saat  tiba di Capitol Hill, Washington DC. Saat itu, Esper akan memberikan penjelasan tentang situasi dan alasan yang mendorong AS menggelar serangan udara atas Jenderal Qasem Soleimani di Irak.

MINOT, RABU — Dalam kunjungan ke Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota, Rabu (19/2/2020), Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper menegaskan dukungannya pada rencana memodernisasi alutsista nuklir AS. Proyek senilai miliaran dollar AS itu ditujukan untuk mengimbangi kekuatan Rusia dan China.

Sebagai catatan, Pangkalan Angkatan Udara Minot merupakan rumah bagi pengebom B-52. Pesawat itu adalah salah satu arsenal pemukul dengan kemampuan membawa rudal nuklir. Pengebom itu adalah salah satu dari tiga kekuatan utama alutsista nuklir AS, selain rudal balistik Minuteman-3, dan kapal selam kelas Columbia—dikembangkan sebagai pengganti kelas Ohio—yang memiliki kemampuan meluncurkan rudal balistik berhulu ledak nuklir.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan