Penggiat HAM Desak Pembebasan Tokoh Oposisi Kamboja dari Dakwaan
Pemimpin oposisi Kamboja, Kem Sokha, menolak video yang diputar hakim dalam persidangan dirinya pada hari pertama itu sebagai bukti. Ia menyebut tayangan video itu tidak lengkap, ditayangkan di luar konteks, dan diedit.
PHNOM PENH, KAMIS -- Pemimpin partai oposisi, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), Kem Sokha, mulai menjalani persidangan dalam kasus dakwaan pengkhianatan terhadap pemerintah Kamboja di Phnom Penh, Kamboja. Persidangan kasus Sokha telah dimulai pada hari Rabu (15/1/2020) dan berlanjut pada hari Kamis (16/1) ini.
Seperti pada saat penangkapannya, persidangan Sokha mendapat kecaman dari kelompok-kelompok penggiat hak asasi manusia (HAM). Langkah hukum itu dinilai sebagai upaya Perdana Menteri Kamboja Hun Sen untuk menghancurkan lawan-lawan politiknya. Para penggiat HAM itu mendesak agar Sokha dibebaskan dari dakwaan yang diajukan dalam persidangan tersebut.