logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บPublik dan Kekuatan Politik di...
Iklan

Publik dan Kekuatan Politik di Aljazair Terbelah

Keterbelahan publik Aljazair antara pro dan kontra pemilu itu terjadi lantaran lima kandidat presiden dinilai masih loyalis rezim mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika, yang ditumbangkan rakyat negeri itu, 2 April lalu.

Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P4fZXkBpA6yRKFtDOUvTZl1OXic=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FALGERIA-ELECTIONPROTESTS_85717370_1576167736.jpg
REUTERS/RAMZI BOUDINA

Warga Aljazair yang menolak pemilu berunjuk rasa di Algiers, Aljazair, Kamis (12/12/2019).

KAIRO, KOMPASโ€” Aljazair, Kamis (12/12/2019), menggelar pemilu presiden atau pilpres, momen pertaruhan masa depan demokrasi di negara berpenduduk sekitar 42 juta jiwa di Afrika Utara itu. Ini pilpres demokratis pertama sejak Aljazair meraih kemerdekaan dari kolonial Perancis, 1962.

Hasil pemilu itu dijadwalkan diumumkan Jumat ini. Penyelenggaraan pilpres ini disambut pro-kontra di kalangan rakyat Aljazair. Meski begitu, publik negeri itu sangat berharap pilpres ini bisa membawa Aljazair menjadi negara demokrasi kedua di dunia Arab setelah Tunisia.

Editor:
samsulhadi
Bagikan