Kota Najaf Melawan Pengaruh Iran
Ayatollah Ali Sistani dan kota Najaf dikenal menolak mengakui sistem politik Velayat-e Fakih yang diterapkan di Iran oleh Pemimpin Revolusi Ayatollah Imam Khomeini.
KAIRO, KOMPAS -- Kota Najaf serta-merta beralih menjadi pusat perlawanan terhadap pengaruh Iran di Irak. Ini terjadi akibat unjuk rasa paling berdarah di negara itu yang melanda Najaf sejak Kamis pekan lalu hingga Selasa (3/12/2019). Sedikitnya 70 orang tewas dan ratusan orang luka-luka di Najaf dan Nasiriyah sejak Kamis.
Kota Najaf, kota suci bagi penganut Syiah, terletak 176 kilometer di selatan kota Baghdad. Gubernur Najaf Luay al-Yassiry, Jumat lalu, mengumumkan masa berkabung tiga hari atas jatuhnya korban dalam jumlah besar itu. Pengunjuk rasa di Najaf menyerang dan membakar kantor konsulat Iran di kota itu sebanyak dua kali dalam sepekan, yakni Rabu pekan lalu dan hari Minggu (1/12/2019).