Peneliti Indonesia Hadiri EuroSEAS 2019
Peneliti Universitas Malaya, Malaysia, Annisah Smith, menanyakan sentimen anti-sawit yang diutarakan oleh Uni Eropa. Sentimen tersebut sangat berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia dan Malaysia.
JAKARTA, KOMPAS - Sekitar 90 orang peneliti dari Indonesia menghadiri Konferensi ke-10 European Association for Southeast Asian Studies (EuroSEAS) yang digelar selama 10-13 September 2019 di Universitas Humboldt, Berlin, Jerman. Kehadiran mereka akan membantu memperkenalkan potensi Indonesia kepada publik Eropa.
Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menuturkan, peran para peneliti Indonesia di dalam EuroSEAS sangat penting. Mereka merupakan motor untuk memberi pemahaman kepada publik di Eropa tentang potensi yang dimiliki oleh Indonesia, serta negara-negara Asia Tenggara pada umumnya.