logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPeneliti Indonesia Hadiri...
Iklan

Peneliti Indonesia Hadiri EuroSEAS 2019

Peneliti Universitas Malaya, Malaysia, Annisah Smith, menanyakan sentimen anti-sawit yang diutarakan oleh Uni Eropa. Sentimen tersebut sangat berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia dan Malaysia.

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G7lQWWlaLKHvCNpDyefmR0dENw8=/1024x713/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FWhatsApp-Image-2019-09-14-at-10.19.30-AM_1568611303.jpeg
DOK. KBRI BERLIN

Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menyampaikan pidato pembukaan dalam acara resepsi yang berlangsung di KBRI Berlin, Kamis (12/9/2019). Acara ini digelar di sela-sela penyelenggaraan Konferensi ke-10 European Association for Southeast Asian Studies (EuroSEAS) yang digelar selama 10-13 September 2019 di Universitas Humboldt, Berlin, Jerman.

JAKARTA, KOMPAS - Sekitar 90 orang peneliti dari Indonesia menghadiri Konferensi ke-10 European Association for Southeast Asian Studies (EuroSEAS) yang digelar selama 10-13 September 2019 di Universitas Humboldt, Berlin, Jerman. Kehadiran mereka akan membantu memperkenalkan potensi Indonesia kepada publik Eropa.

Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menuturkan, peran para peneliti Indonesia di dalam EuroSEAS sangat penting. Mereka  merupakan motor untuk memberi pemahaman kepada publik di Eropa tentang potensi yang dimiliki oleh Indonesia, serta negara-negara Asia Tenggara pada umumnya.

Editor:
hamzirwan
Bagikan