Iran Bersedia Rundingkan Program Rudal
Iran akhirnya bersedia merundingkan program pengembangan peluru kendalinya dengan Amerika Serikat. Syarat yang diminta Iran adalah AS berhenti menjual senjata kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Pameran militer digelar Pemerintah Iran untuk merayakan ulang tahun ke-40 Revolusi Islam Iran, yang menggulingkan Shah dukungan AS, di Masjid Agung Imam Khomeini di Teheran, Iran, Minggu (3/2/2019). Sejak 1992, Iran telah mengembangkan sendiri senjata militernya, memproduksi mulai dari mortir hingga rudal.
NEW YORK, SELASA — Iran akhirnya bersedia merundingkan program pengembangan peluru kendalinya dengan Amerika Serikat. Syarat yang diminta Iran adalah AS berhenti menjual senjata kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, Arab Saudi mengeluarkan 67 miliar dollar AS dan UEA menghabiskan 22 miliar dollar AS untuk belanja senjata di 2018. Hampir semuanya dibeli dari AS. Sebaliknya, Iran dinyatakan hanya menghabiskan 16 miliar dollar AS untuk belanja persenjataan. ”Senjata-senjata AS masuk ke kawasan kami, membuat kawasan kami siap meledak. Jadi, jika mereka mau membahas rudal kami, mereka harus berhenti menjual senjata, termasuk rudal, ke kawasan kami,” kata Zarif dalam wawancara yang disiarkan pada Senin (15/7/2019) malam di New York, AS.