Turki-Rusia Transaksikan Afrin dan Ghouta Timur
KAIRO, KOMPAS -- Transaksi Turki dan Rusia, seperti dilansir lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) yang berbasis di London dan dikutip harian berbahasa Arab, Al Hayat, Senin (19/3), berada di balik jatuhnya kota Afrin ke tangan pasukan Turki hari Minggu lalu dan keberhasilan rezim pasukan Suriah menguasai 80 persen wilayah Ghouta timur saat ini.
SOHR menyebut ada transaksi Afrin dengan imbalan Ghouta timur antara Turki dan Rusia. Harian Al Hayat mengutip SOHR, Turki sebenarnya sudah siap mendobrak kota Afrin sejak Februari lalu, namun masih menunggu lampu hijau dari Rusia. Rusia disebut baru memberi lampu hijau kepada Turki untuk masuk kota Afrin pekan lalu, dengan syarat Turki tidak menolak rezim Damaskus menguasai wilayah Ghouta timur.