logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSetiap Negara Didesak Hentikan...
Iklan

Setiap Negara Didesak Hentikan Deforestasi

Laporan Status Hutan Dunia 2022 dari FAO menunjukkan seluas 420 juta hektar hutan dunia berkurang selama 1990-2020. Ratusan juta hektar hutan juga diperkirakan hilang apabila tidak ada upaya pencegahan.

Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
Β· 1 menit baca
Pepohonan di salah satu titik tambang emas di pinggir Sungai Batanghari dalam Hutan Lindung Batanghari ditebangi untuk dijadikan areal perkebunan, Sabtu (23/11/2019). Kembali masifnya tambang emas ilegal di Sungai Batanghari berpotensi meningkatkan laju deforestasi akibat pembukaan lahan.
KOMPAS/YOLA SASTRA

Pepohonan di salah satu titik tambang emas di pinggir Sungai Batanghari dalam Hutan Lindung Batanghari ditebangi untuk dijadikan areal perkebunan, Sabtu (23/11/2019). Kembali masifnya tambang emas ilegal di Sungai Batanghari berpotensi meningkatkan laju deforestasi akibat pembukaan lahan.

Laporan Status Hutan Dunia 2022 dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menunjukkan 420 juta hektar atau sekitar 10,34 persen dari total luas hutan dunia berkurang selama 30 tahun terakhir. Laporan ini juga mendorong tiga upaya yang harus diambil semua pihak untuk mempertahankan hutan tersisa.

Dalam laporan Status Hutan Dunia (SOFO) 2022 yang diluncurkan pada Kongres Kehutanan Dunia Ke-15 di Seoul, Korea Selatan, 2 Mei 2022 ini menunjukkan bahwa deforestasi di dunia masih terus terjadi. Mengacu data FAO pada 2020 yang dirangkum untuk laporan SOFO 2022, 420 juta hektar hutan di dunia telah hilang sepanjang 1990 hingga 2020.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan