logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊTingkat Kekebalan yang Tinggi ...
Iklan

Tingkat Kekebalan yang Tinggi Tidak Mencegah Lonjakan Kasus

Vaksinasi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dari penularan Covid-19. Meski begitu, hal ini tidak menjamin lonjakan kasus bisa dihindari. Upaya pengendalian lain tetap harus diperkuat.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Tenaga medis menyiapkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (<i>booster</i>) yang akan disuntikkan kepada pekerja di Menara <i>Kompas</i>, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Vaksin <i>booster </i>produksi Pfizer ini diberikan kepada mereka yang pada vaksin 1 dan 2 telah mendapat vaksin Sinovac. Vaksin <i>booster </i>dinilai ampuh dalam menangkal Covid-19 varian Omicron.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Tenaga medis menyiapkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) yang akan disuntikkan kepada pekerja di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Vaksin booster produksi Pfizer ini diberikan kepada mereka yang pada vaksin 1 dan 2 telah mendapat vaksin Sinovac. Vaksin booster dinilai ampuh dalam menangkal Covid-19 varian Omicron.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Kadar antibodi yang terhitung pun cukup tinggi. Meski begitu, tingginya kekebalan tubuh pada masyarakat tidak menjamin mencegah lonjakan kasus Covid-19.

Berdasarkan hasil survei serologi Covid-19 terbaru oleh Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, sebanyak 99,2 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Selain itu, kadar antibodi yang diukur juga cukup tinggi.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan