Transformasi Digital Kesehatan Dinilai Masih Sebatas Jargon
Transformasi digital kesehatan di Indonesia diharapkan tidak sekadar jargon. Berbagai kendala yang terjadi perlu segera diatasi sehingga tujuan transformasi untuk memudahkan akses masyarakat bisa tercapai.
JAKARTA, KOMPAS β Transformasi digital pada layanan publik bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan yang dibutuhkan, termasuk layanan kesehatan. Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan layanan, bahkan ketika genting.
Hal tersebut tergambarkan dalam riset yang dilakukan Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) dan Yayasan Tifa mengenai tata kelola data di sektor pendidikan dan kesehatan. Riset yang dilakukan pada 2021 tersebut berfokus pada lima aspek dengan tiga aspek, di antaranya terkait dengan kesehatan, yakni beban layanan kesehatan, penelusuran kontak, dan vaksinasi.