logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiPenggunaan Penyuara Telinga...
Iklan

Penggunaan Penyuara Telinga yang Tidak Tepat Sebabkan Gangguan Pendengaran

Masyarakat sebaiknya memperhatikan penggunaan penyuara telinga, seperti ”headset” dan ”earphone”. Penyuara telinga sebaiknya digunakan maksimal 60 persen dari volume tertinggi dan istirahat setelah 60 menit pemakaian.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
Penyuara kuping tipe WH-1000XM2 merupakan tipe paling mahal dengan harga jual Rp 6 juta dengan teknologi audio yang disematkan di dalamnya, Kamis (16/11). Masyarakat perlu waspada dari penggunaan penyuara telinga yang tidak tepat karena dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Kompas/Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penyuara kuping tipe WH-1000XM2 merupakan tipe paling mahal dengan harga jual Rp 6 juta dengan teknologi audio yang disematkan di dalamnya, Kamis (16/11). Masyarakat perlu waspada dari penggunaan penyuara telinga yang tidak tepat karena dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

JAKARTA, KOMPAS — Menggunakan penyuara telinga seperti, headset dan earphone, dapat membantu suara yang didengarkan dari gawai menjadi lebih jelas. Namun, penggunaan penyuara telinga yang tidak tepat berisiko membahayakan kesehatan telinga. Kebisingan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran.

Staf medis fungsional (SMF) Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr Soetomo Surabaya, Nyilo Purnami, mengatakan, berbagai kegiatan dan komunikasi di era pandemi ini lebih banyak dilakukan secara daring. Penggunaan penyuara telinga seperti earphone pun menjadi lebih sering untuk membantu memperjelas suara yang didengarkan dari gawai. Meski begitu, penggunaan penyuara telinga sebaiknya tidak digunakan dalam waktu yang lama.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan