logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSimalakama Peneliti di...
Iklan

Simalakama Peneliti di Indonesia

Peleburan berbagai lembaga penelitian ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional menyisakan banyak persoalan, terutama kalangan peneliti dari lembaga dan kementerian.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1-dN_NVpG1m0HIsiESR6r0_YCZE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2FDSC09027_1641384287.jpg
KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Sejumlah periset dan pegawai yang tergabung dalam Paguyuban Pegawai Pemerintah Non PNS (PPNPN) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah melakukan audiensi di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Hana Krismawati (37) tahun terpaksa harus menanggalkan jabatan fungsionalnya sebagai peneliti muda di Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Biomedis Papua, Kementerian Kesehatan. Setelah peleburan Litbang Kementerian Kesehatan ke Dalam Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), tidak ada status peneliti di lembaga pemerintah lainnya.

"Kalau mau bertahan di Kementerian Kesehatan, jabatan fungsional peneliti harus dilepas. Artinya tunjangan saya sebagai peneliti hilang juga," kata Hana, yang fokus pada penelitian kusta.

Editor:
Evy Rachmawati
Bagikan