Glasgow Jadi Dasar Tingkatkan Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim
Pakta Iklim Glasgow dipandang dapat meningkatkan kerja sama yang lebih konkret untuk mengatasi perubahan iklim dalam bentuk dukungan pendanaan, investasi, dan operasionalisasi pasar karbon.
JAKARTA, KOMPAS β Konferensi Perubahan Iklim ke-26 atau COP 26 di Glasgow, Skotlandia, November 2021 lalu, menghasilkan sejumlah kesepakatan, salah satunya Pakta Iklim Glasgow. Adanya pakta ini membuka berbagai peluang untuk meningkatkan penanganan perubahan iklim, seperti kerja sama yang lebih konkret dan penerapan pasar karbon.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi mengemukakan, isu krusial yang telah didiskusikan dalam COP 26 antara lain tentang kerangka waktu pelaporan dokumen kontribusi nasional (NDC), upaya adaptasi, hingga pendanaan perubahan iklim. COP 26 juga menghasilkan Pakta Iklim Glasgow (Glasgow Climate Pact) yang menekankan pentingnya upaya bersama dalam membatasi kenaikan suhu 1,5 derajat celsius.