logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊAntisipasi Dampak Penguatan La...
Iklan

Antisipasi Dampak Penguatan La Nina yang Tiba Lebih Cepat

La Nina bukan faktor satu-satunya yang memicu ekstremitas cuaca di Indonesia.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9hyPx0glvf6d86Y_mC8229-8VLI=/1024x568/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fe30d166f-7f91-4001-bf3a-8ccd14ea1f6e_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Anggota TNI-Polri dan warga membantu proses evakuasi di lokasi banjir bandang di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Banjir bandang terjadi pada Kamis (4/5/2021) pukul 15.00.

JAKARTA, KOMPAS - Penguatan indeks La Nina tahun ini menunjukkan perkembangan lebih cepat dibandingkan tahun lalu sehingga dampak penambahan intensitas hujan bisa lebih cepat terjadi yang membuat risiko banjir atau longsor datang lebih awal. Namun demikian, La Nina bukan faktor satu-satunya yang memicu ekstremitas cuaca di Indonesia.

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supari, di Jakarta, Sabtu (6/11) mengatakan, penguatan indeks La Nina kali ini relatif lebih cepat dibandingkan tahun lalu. Jika pada 2020, La Nina diumumkan pada Agustus dan menjadi moderat pada Oktober, tahun ini La Nina baru diumumkan awal Oktober yang di dasarian dua bulan yang sama indeksnya sudah melewati minus satu.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan