logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSatu Langkah Mengidentifikasi ...
Iklan

Satu Langkah Mengidentifikasi Gunung Berapi Berbahaya

Peneliti telah menemukan cara untuk mengidentifikasi gunung berapi yang memiliki potensi letusan berbahaya. Risiko letusan eksplosif suatu gunung berapi akan rendah jika magma mengandung sedikit air atau kristal.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/snMLkyUhlnshV2B9xz9aIdHCvJM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F85e40dad-5395-4ec0-a74d-8ee966d9ac1e_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sejumlah mesin backhoe yang menambang material sisa erupsi terlihat di bekas Desa Kali Gesik, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, saat Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar, Kamis (6/5/2021) dini hari.

Pertanyaan yang selama ini menjadi misteri bagi para ahli vulkanologi tentang kapan dan bagaimana gunung berapi meletus kini bisa terungkap. Para peneliti telah menemukan cara untuk memperkirakan dan mengidentifikasi gunung berapi yang memiliki potensi letusan eksplosif serta berbahaya.

Para peneliti kini telah mengetahui kapan gunung berapi akan meletus. Hal ini terungkap dari data pemantauan Gunung Cumbre Vieja, Spanyol, yang mengeluarkan aliran lava ke laut. Dengan menggunakan data seismik, peneliti dapat melacak kenaikan lava secara langsung (real time) sehingga letusan dapat diprediksi dalam beberapa hari ke depan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan