logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPotensi Sawit dalam Penyerapan...
Iklan

Potensi Sawit dalam Penyerapan Emisi Perlu Dikaji

Sawit masih dipandang sebagai aktivitas yang hanya menyebabkan kerusakan lingkungan. Perlu ada kajian dan penghitungan potensi perkebunan sawit di Indonesia sebagai salah satu penyerap emisi gas rumah kaca.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XchuDpkrQ66oX49RlOo8kfCzfE4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F169abdfb-8bac-4bf5-83ef-a8948d75bc49_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Areal perkebunan kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (29/4/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah pihak di Indonesia ataupun di dunia dipandang masih mendiskriminasikan kelapa sawit sebagai aktivitas yang hanya menyebabkan kerusakan lingkungan. Padahal, perkebunan sawit diyakini memiliki potensi sebagai salah satu penyerap emisi gas rumah kaca. Perlu dilakukan kajian dan penghitungan mendalam terkait dengan posisi sawit ini.

Koordinator Divisi Riset Kebijakan dan Advokasi Relawan Jaringan Rimbawan Petrus Gunadi menyayangkan bahwa sumbangan sektor pertanian dalam dokumen kontribusi nasional (NDC) penurunan emisi sesuai dengan Kesepakatan Paris hanya 0,32 persen dari total 29 persen target yang ditetapkan. Sementara penurunan emisi pada sektor kehutanan dan tata guna lahan lainnya dibebani target tertinggi sebesar 17,2 persen.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan